Wednesday, 07 February 2018
Jalan-jalan bersama pasangan menyaksikan keindahan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot Tanah Lot, pasti mengesankan. Apalagi, bergandengan tangan menapak setiap bongkah karang kokoh penuh aura, tentu memberi kenangan yang teramat manis. Redupnya sinar surya ketika pulang keperaduannya, seakan memberi spirit untuk kuatkan jalinnan kasih sayang bersama. Sayangnya, di Tanah Lot ada mitos dan pantangan bagi pasangan yang mengajak kekasih (pacar) ke tempat peribadatan itu.
“Jangan bawa pacarmu ke Pura Tanah Lot”, itulah kalimat yang sering terlontar dari para tetua di Pulau Dewata. Masyarakat Bali banyak yang percaya jika berlibur bersama pasangan yang belum menikah, alias pacaran ke Pura Tanah Lot. Hal itu akan mengakibatkan hubungan tidak bertahan lama atau segera putus. Jika pantangan itu dilanggar, maka hubungan dengan sang pacar diyakini tak akan bertahan lama. Suasana menjadi merenggang hingga akhirnya putus.
Meski sulit dibuktikan, tetapi percaya tidak percaya masyarakat Bali khususnya pasangan muda-mudi sangat percaya dengan mitos tersebut. Mereka tidak pernah mau membawa pasangan mereka ke Pura Tanah Lot. Jika hanya sekedar jalan-jalan di areal kawasan Tanah Lot itu biasa dilakukan oleh pasangan muda-mudi. “Mitos tersebut tidak berlaku bagi orang yang sudah berkeluarga,” kata Manager Operasional DTW Tanah Lot.
Meski jaman sudah modern, mitos ini masih dipercaya masyarakat Hindu di Bali. Tetapi berbeda dengan para wisatawan, yang berkunjung bersama pacar atau temannya. Apakah mitos itu juga berlaku bagi mereka. “Kalau wisatawan jarang yang peduli. Apakah mereka bersama pacar atau tidak. Yang jelas tidak ada yang tahu apakah mereka putus atau tidak,” paparnya ramah.
Mitos lain juga ada pada Ular Suci yang ada di goa tebing karang itu. Ular tersebut dipercaya sebagai penjaga pura yang menjauhkan masyarakat dari ancaman kejahatan dan kerusakan. Konon, jika akan terjadi musibah atau bencana alam, ular akan dijadikan pertanda yaitu lewat munculnya raja atau ratu ular laut berwarna merah. Masyarakat Bali percaya, ular suci ini sering berpindah-pindah ke Pura Tanah Lot di malam hari untuk menjaga kesucian pura.