Thursday, 20 July 2017
Tanah Lot sudah tidak asing lagi bagi turis asing maupun domestik. Selain menawarkan matahari terbenam yang indah, pura-pura yang ada juga memancarkan aura spiritual yang kuat, itulah sebabnya semakin banyak wisatawan yang datang untuk melihatnya. Jadi jangan kaget, jika kawasan wisata yang ada di desa Beraban, Kediri - Tabanan atau sekitar 13 km dari kota Tabanan dan sekitar 20 km utara Denpasar selalu dibanjiri turis.
Ada 5 pura yang tersebar di kawasan wisata menjadi perpaduan sempurna antara alam dan budaya. Hampir semua pura memiliki keunikan tersendiri. Batu Mejan, misalnya, adalah pura yang terletak sekitar 100 meter sebelah barat Pura Batu Bolong. Komunitas Hindu di Bali mengenal Pura Batu Mejan sebagai Pura Beji. Beji adalah tempat suci untuk mendapatkan air suci untuk upacara Hindu.
Menariknya, warga desa setempat yakin bahwa Pura Batu Mejan adalah tempat suci untuk memohon pengampunan kepada Tuhan melalui air suci. Dimulai dengan memberikan sebuah oblasi, prosesi dilanjutkan dengan meminta air suci untuk menyingkirkan sifat-sifat jahat. "Kami sangat percaya bahwa dewa yang dimuliakan di Pura Batu Mejan telah memberi kami, keluarga dan seluruh masyarakat Bali dengan aman," kata Wayan Sudarpa, penduduk Tabanan yang sedang melakukan ritual penyucian.
Sebuah keajaiban akan muncul di area pura dimana di sepanjang pantai di selatan Pura Batu Mejan dapat ditemukan beberapa mata air. Hal ini terlihat jelas saat air surut. Jika beruntung, di ambang pantai bisa ditemukan sembilan mata air yang keluar dari dasar laut, dan airnya segar. Masyarakat Hindu percaya jika mata air adalah air suci yang digunakan untuk memurnikan semua kotoran.
Piodalan di Pura Batu Mejan bertepatan dengan hari raya Kuningan dan piodalan di Pura Pakendungan dan Patok yang jatuh pada hari Sabtu Kliwon Kuningan. Pada saat itu, suasananya dipastikan ramai dikunjungi umat Hindu dari luar Bali juga akan datang untuk memberi penghormatan. Selain untuk mengucapkan doa, orang Bali dan orang-orang dari luar Bali juga datang untuk bersantai dan menikmati keindahan pantai.
Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, mengatakan bahwa setiap upacara yang diadakan di salah satu pura di Tanah Lot, selalu disiapkan dengan penambahan tempat parkir dalam upaya mengantisipasi banjir pengunjung. Selain itu, pihaknya juga memperbaiki layanan keamanan dengan melibatkan pecalang (satgas keamanan adat) untuk membantu petugas keamanan yang ada.