Bagi-Bagi Souvenir Cemilan Khas Bali, Salah Satu Alternatif Promosi di DTW Tanah Lot

Friday, 13 October 2017

blog1

Sebagai salah satu ikon pariwisata Kabupaten Tabanan, DTW Tanah Lot yang terletak di Desa Beraban, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, selalu berupaya optimal dalam hal pelayanan terhadap wisatawan. Selain dengan terus melakukan penataan infrastruktur kawasan, strategi promosi tetap ditingkatkan untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke DTW Tanah Lot. Setelah program “Happy Hours” menjadi agenda promosi rutin setiap bulannya, kini DTW Tanah Lot membuat gebrakan baru yaitu dengan memberikan souvenir berupa oleh-oleh khas Bali kepada pengunjung secara gratis.


Manager Operasional  DTW Tanah Lot : Ketut Toya Adnyana mengatakan, pihak pengelola selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi pengunjung. Karena kita bergerak di bidang jasa pariwisata sudah semestinya pelayanan harus terus ditingkatkan. “Kita mencoba program promosi baru ini yaitu memberikan souvenir berupa oleh-oleh khas Bali kepada pengunjung . Program ini sudah kita launching per awal oktober, dan selama berjalan responnya cukup positif. Malah pengunjung mengusulkan untuk menambah kuantitinya”, urainya. “Souvenir ini merupakan produk oleh-oleh khas Bali yang diproduksi oleh UMKM yang ada di Kabupaten Tabanan. Jadi selain untuk promosi ke wisatawan, DTW Tanah Lot juga mendukung usaha kecil kreatif masyarakat Tabanan. Ini juga merupakan kelanjutan dari Event Tanah Lot Kreatifood beberapa bulan yang lalu. Jadi tidak hanya mentok sebatas saat ada event saja. Namun bisa berkelanjutan dan memberikan dukungan positif kepada usaha kecil kreatif yang ada di Kabupaten Tabanan”, tambahnya.


Di launching per 1 Oktober kemarin, program ini cukup mendapat respon positif dari pengunjung. Bapak Yusuf, salah satu pengunjung dari Malang mengatakan, dia awalnya kaget diberikan souvenir di gate tiket. “Saya awalnya kaget karena saya kira itu harus beli, ternyata free dari pengelola DTW Tanah Lot. Saya cukup senang dan jadinya tahu kalau Tanah Lot itu mempunyai procuk cemilan yang bervariatif. Dan kalau bisa mungkin jumlahnya diperbanyak”, katanya.


Ketut Toya Adnyana juga menambahkan, pihaknya akan menerima respon pengunjung untuk evaluasi kedepannya. “Kita pastinya akan mendengar respon pengunjung untuk proses evaluasi kedepannya. Kita tidak mau dianggap menggampangkan mentang-mentang gratis. Tapi kita tetap ingin memberikan good quality service dan produk yang excellent ke wisatawan”, tutupnya.
 

Recent Post