Saturday, 21 April 2018
Suasana berbeda tampak mewarnai obyek wisata DTW Tanah Lot, Jumat (20/4/2018) sore kemarin. Jika sebelumnya, obyek wisata yang terkenal dengan pemandangan pura di tengah laut dengan sunset ini sudah sepi pengunjung pukul 18.00 wita atau after sunset, kali ini para wisatawan dimanjakan dengan beragam seni pertunjukkan dihiasi pencahayaan laser yang indah. Digelar selama tiga hari mulai Jumat (20/4) hingga Minggu (22/4), Art & Culture Weekend Event dibuka Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti ditandai dengan penyalaan lampu laser yang diawali dengan pementasan Tari Rejang Renteng dari ibu-ibu PKK Banjar Batugaing Kaja. Dilanjutkan dengan pementasan tari Cak Kontemporer oleh pelajar yang tergabung dalam Teater Jineng SMA N 1 Tabanan (Smasta).
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannyamengatakan, event kali ini perdana di Tabanan dan DTW Tanah Lot dipercaya sebagai lokasi penyelenggaraan. “Selama tiga hari pengunjung akan menikmati light garden, permainan laser dari sisi dimensi yang berbeda. Karena berbicara budaya dan seni tetapi bagaimana menciptakan seni zaman now, Tanah Lot akan terlihat lebih indah dan cantik,” ucapnya.
Tidak hanya itu, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai suguhan kopi dalam festival kopi mengingat Tabanan memiliki berbagai macam produk kopi lokal, jenis robusta dengan beragam produksi. “Ke depan kita akan buat starbuck Tabanan, karena Tabanan memiliki potensi kopi yang luar biasa,” tambahnya. Bupati Eka juga menargetkan selama tiga hari event bisa menyedot 48 ribu pengunjung.
Manager DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengatakan Tanah Lot art & culture weekend event yang digelar selama tiga hari ke depan dapat meningkatkan jumlah pengunjung. Jika dalam sehari rata-rata jumlah pengunjung normal mencapai 1o ribu wisatawan, dengan event ini ditarget ada peningkatan pengunjung sampai 15 ribu. “Keinginan kita mudah-mudahan lebih dari itu,” ucapnya.
Dikatakannya, event ini diharapkan bias memberikan pandangan ke depan bahwa DTW Tanah Lot aman dan nyaman untuk dikunjungi sehingga wisatawan tidak ragu datang. Mengingat kunjungan sempat mengalami penurunan akibat erupsi Gunung Agung. “Event kali ini juga kita sertakan beberapa Bumdes dengan produk Kopi sebagai potensi lokal Tabanan,” terangnya.
Selama tiga hari ke depan pengunjung DTW Tanah Lot akan disuguhi beragam kegiatan art and culture seperti Cak Kontemporer, Gamelan Suling Gita Semara, Joged Bumbung Mebarung , penyanyi nasional Tika Pagraky dan pentas seni dari desa adat se kecamatan Kediri. Tidak hanya itu, juga disuguhkan kopi festival yang diikuti beberapa Bumdes binaan diantaranya Kopi Celepuk Jatiluwih, Sri Sedana Munduk Temu, Batu Sari Batungsel, Tugu Sari Pajahan, Bumdes Pujungan. Sajian kopi ini dikemas dengan format berbayar dan tidak berbayar.