Wednesday, 26 July 2017
Tanah Lot Kreatifood and Art Festival 2017 tanggal 7-9 Juli 2017 berlangsung meriah. Festival yang terselenggara atas kerjasama antara Bekraf, Pemerintah Kabupaten Tabanan dan DTW Tanah Lot itu mampu menyedot perhatian masyarakat dan wisatawan.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti membuka secara resmi event bertaraf nasional itu. Ia berharap dibukanya event tersebut, mampu menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun luar untuk berkunjung ke Tanah Lot dan menikmati keseruan festival tersebut.
“Tahun lalu wisatawan yang datang ke Tanah Lot mencapai angka 3,5 juta. Mudah mudahan dengan adanya festival ini kita bisa lebih meningkatkan wisatawan ke Tabanan, minimal bisa meningkat menjadi 4 juta,” kata Eka saat membuka acara di kawasan wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
Eka menambahkan, festival tersebut merupakan Agenda tahunan DTW Tanah Lot yang bertujuan untuk membangkitkan kearifan lokal yang akan menjadi sebuah kebanggan masyarakat Tabanan dan juga bagi Indonesia.
“Tanah lot ini merupakan tempat wisata di Tabanan yang mampu mensejahteraan masyarakat karena dari pendapatan saja hampir Rp 65 M sudah disumbangkan untuk Tabanan, yang kita memang masukan ke dalam PAD. Sangat banyak membantu kemajuan pembangunan daerah,” kata Eka.
Konsep “Kreatifood”, menurut Bupati Kabupaten Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dipilih karena Tabanan memiliki kearifan lokal di bidang kuliner yang tidak kalah lezat dengan daerah lain di Indonesia.
Tema dari kegiatan Tanah Lot and Art Festival 2017 ini adalah mengupas tentang laut yang memberi energi dan kehidupan pada manusia. Tema yang dipilih adalah “Luhuring Segara Rasa Lan Raksa” yang artinya laut sebagai pusat energi yang mewujudkan pribadi yang berbudaya.
Kegiatan ini juga menampilkan 20 kuliner khas Tabanan, yang sudah dikembangkan menjadi sajian yang inovatif, 13 UKM kreatif, serta atraksi budaya, hiburan seniman –seniman top di Bali dan parade Gebogan.
Sementara, Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf Sappe Sirait yang hadir menyaksikan festival itu memaparkan, Bekraf mendukung kegiatan bergengsi itu guna mengangkat kuliner khas Tabanan. “Jangan sampai kita lupa punya rempah-rempah nusantara,” ujarnya.
Sappe menambahkan acara ini salah satu langkah mengubah persepsi masyarakat terhadap produk dalam negeri. Menurutnya semua pihak harus bergandengan tangan, dari pemerintah pusat, daerah, pelaku ekraf dan juga media. “Mari kita angkat kembali kuliner lokal dengan cita rasa bintang lima dan penyajian luar biasa. Kalau bukan kita siapa lagi kalau bukan sekarang kapan lagi,” pesan Sappe.
Yang juga membanggakan, Tanah Lot Kreatifood and Art Festival 2017 mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri. Kemendagri melalui Seketaris Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil I Gede Suratha, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Tabanan Bali atas kontribusinya dalam menciptakan ketahanan nasional melalui Tanah Lot Kreatifood and Art Festival 2017.
“Kalau dari Kemendagri tinjauannya tentang kenegaraan dan festival ini sejatinya adalah membangun negara. Dengan mengangkat kratifitas seperti ini sebetulnya kita sedang membangun ketahan negara, sehingga Tabanan bisa mengantisipasi budaya ataupun produk dari luar negeri," ujar Suratha. Dijelaskan bahwa sebetulnya festival ini sangat memberikan pengaruh yang besar untuk menciptakan ketahanan negara karena kontribusinya pada aspek ekonomi dan sosial budaya.
“Kemendagri memberikan apresiasi ini, karena dengan terselenggaranya festival ini, kita sedang mempersiapkan ketahanan negara dan menuju cita cita bangsa kita yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," jelas dia.
Beri Kesan Mendalam
Tanah Lot Kreatifood dan Art Festival 2017 menampilkan empat materi pokok, yakni parade gebogan, pergelaran kesenian, pameran produk usaha kecil dan menengah, serta festival kuliner. Parade gebogan menampilkan ratusan gebogan dengan diiringi tabuh Baleganjur dari 23 desa adat yang ada di Kecamatan Kediri. Lidah pun bergoyang dengan kuliner khas Tabanan, seperti entil, rebung, lawar klungah, dan lawar kuwir.
Parade gebogan meninggalkan kesan mendalam, bukan saja bagi warga lokal, namun juga beberapa artis nasional yang hadir. "Gebogan jadi daya tarik tersendiri. Experience-nya berbeda dari dulu yang hanya bisa menonton lewat televisi," ujar pesinetron Indra L. Bruggman.
Kesan mendalam juga diungkapkan artis Chand Kelvin dan Eddies Adelia. Chand yang mengaku baru pertama kali ke Tanah Lot terkesima dengan pesona alamnya ditambah dengan keberadaan festival ini. Sedangkan Eddies mengaku bisa mengenal Tabanan melalui festival ini.
Yang tidak kalah menariknya adalah kehadiran Chef Juna. Ia mengaku kalau Bali memiliki tempat tersendiri di hati pria yang bernama Juna Rorimpandey. Selain keindahan alam, kuliner khas Bali juga menarik perhatian tersendiri bagi Chef Juna. Tak heran bila koki kelahiran 20 Juli 1975 ini tak pikir panjang ketika diminta menjadi juri lomba memasak.
Dalam kesempatan tersebut, Chef Juna melakukan demo masak kuwir alias bebek. Mantan juri Hell's Kitchen itu sendiri mengaku sangat tertantang ketika diminta untuk mengolah kuwir dengan kreasinya sendiri.
Secara keseluruhan Tanah Lot Kreatifood dan Art Festival 2017 berlangsung sukses dan sangat meriah. Bahkan hujang yang kadang turun membahasahi areal Tanah Lot, tidak menyurutkan semangat peserta baik siang maupun malam. Terlebih, suguhan hiburan yang meramaikan terbilang populer seperti hadirnya Gus Teja, Joni Agung & Double T dan aneka hiburan tradisional lainnya.
Sumber : www.jayapos.com