Monday, 23 April 2018
Semarak dan meriahnya atraksi Joged Bumbung Mebarung menjadi penutup yang manis di hari terakhir pelaksanaan Tanah Lot Art & Culture Weekend Event yang telah dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 20-22 April 2018. Event yang berlangsung tiga hari itu ditutup Wakil Ketua Umum III Badan DTW Tanah Lot, yang juga Bendesa Adat Beraban, I Made Sumawa didampingi Manajer DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Minggu (22/4).
Selama tiga hari, para wisatawan yang berkunjung ke DTW Tanah Lot disuguhi dengan pagelaran seni lokal khas Tabanan. Pengunjung juga bisa menikmati spots selfie yang telah disediakan dengan sinar lampu kerlap-kerlip dari laser dengan berbagai visual. Tak hanya itu, laser live yang ditampilkan juga tampak memukau. Dan yang ytak kalah pentingnya, Tanah Lot Art and Culture weekend event juga dimeriahkan dengan coffee festival dengan menghadirkan Kopi Celepuk Jatiluwih, Sri Sedana Munduk Temu, Batu Sari Batungsel, Tugu Sari Pajahan, Bumdes Pujungan.
Made Sumawa mengatakan, Tanah Lot Art and Culture Weekend Event ini merupakan event yang sangat positif. Selain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Lot juga sebagai bentuk pelestarian seni budaya Bali. Melalui event yang digelar oleh DTW Tanah Lot ini juga mampu mengangkat derajat kepariwisataan yang ada di Bali. “Ini sangat positif, dimana merupakan suatu event yang mampu mengangkat derajat kepariwisataan yang ada di Bali, salah satunya DTW Tanah Lot,” ungkapnya.
Di penghujung Tanah Lot Art and Culture Weekend Event, menampilkan tabuh-tabuh baleganjur, barong bangkung dari Suralaga, Barong Bangkung duta Desa Pejaten, dan Tari Rejang Renteng, seruling gita semara serta Joged Bumbung Mebarung. Sajian seni ini menjadi atraksi wisata budaya yang fantastis bagi wisatawan. Wisatawan domestik maupun mancanegara tampak antusias menyaksikan penampilan seni yang melibatkan seniman anak-anak, wanita dan dewasa.
